Saturday, November 23, 2013

ASAL-USUL NAMA INDONESIA

PADA zaman purba, kepulauan tanah air kita disebut dengan aneka nama. Dalam catatan bangsa Tionghoa kawasan kepulauan kita dinamai Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang), nama yang diturunkan dari kata Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Valmiki yang termasyhur itu menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Ravana, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.

Bangsa Arab menyebut tanah air kita Jazair al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan adalah benzoe, berasal dari bahasa Arab luban jawi (kemenyan Jawa), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatra. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil Jawa oleh orang Arab.

Bahkan orang Indonesia luar Jawa sekalipun. Samathrah, Sholibis, Sundah, kulluh Jawi (Sumatra, Sulawesi, Sunda, semuanya Jawa) kata seorang pedagang di Pasar Seng, Mekah.

Lalu tibalah zaman kedatangan orang Eropa ke Asia. Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang itu beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari Arab, Persia, India, dan Cina. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Cina semuanya adalah Hindia. Semenanjung Asia Selatan mereka sebut Hindia Muka dan daratan Asia Tenggara dinamai Hindia Belakang.

Sedangkan tanah air kita memperoleh nama Kepulauan Hindia (Indische Archipel, Indian Archipelago, lArchipel Indien) atau Hindia Timur (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang juga dipakai adalah Kepulauan Melayu (Maleische Archipel, Malay Archipelago, lArchipel Malais).

Ketika tanah air kita terjajah oleh bangsa Belanda, nama resmi yang digunakan adalah Nederlandsch- Indie (Hindia Belanda), sedangkan pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur). Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah mengusulkan nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan tanah air kita, yaitu Insulinde, yang artinya juga Kepulauan Hindia (bahasa Latin insula berarti pulau). Tetapi rupanya nama Insulinde ini kurang populer. Bagi orang Bandung, Insulinde mungkin cuma dikenal sebagai nama toko buku yang pernah ada di Jalan Otista.

Pada tahun 1920-an, Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (1879-1950), yang kita kenal sebagai Dr. Setiabudi (beliau adalah cucu dari adik Multatuli), mempopulerkan suatu nama untuk tanah air kita yang tidak mengandung unsur kata India. Nama itu tiada lain adalah Nusantara, suatu istilah yang telah tenggelam berabad-abad lamanya. Setiabudi mengambil nama itu dari Pararaton, naskah kuno zaman Majapahit yang ditemukan di Bali pada akhir abad ke-19 lalu diterjemahkan oleh J.L.A. Brandes dan diterbitkan oleh Nicholaas Johannes Krom pada tahun 1920.

Namun perlu dicatat bahwa pengertian Nusantara yang diusulkan Setiabudi jauh berbeda dengan pengertian, nusantara zaman Majapahit. Pada masa Majapahit, Nusantara digunakan untuk menyebutkan pulau-pulau di luar Jawa (antara dalam bahasa Sansekerta artinya luar, seberang) sebagai lawan dari Jawadwipa ( Pulau Jawa). Kita tentu pernah mendengar Sumpah Palapa dari Gajah Mada, Lamun huwus kalah nusantara, isun amukti palapa (Jika telah kalah pulau-pulau seberang, barulah saya menikmati istirahat).

Oleh Dr. Setiabudi kata nusantara zaman Majapahit yang berkonotasi jahiliyah itu diberi pengertian yang nasionalistis. Dengan mengambil kata Melayu asli antara, maka Nusantara kini memiliki arti yang baru yaitu nusa di antara dua benua dan dua samudra, sehingga Jawa pun termasuk dalam definisi nusantara yang modern. Istilah nusantara dari Setiabudi ini dengan cepat menjadi populer penggunaannya sebagai alternatif dari nama Hindia Belanda.

Sampai hari ini istilah nusantara tetap kita pakai untuk menyebutkan wilayah tanah air kita dari Sabang sampai Merauke. Tetapi nama resmi bangsa dan negara kita adalah Indonesia. Kini akan kita telusuri dari mana gerangan nama yang sukar bagi lidah Melayu ini muncul.

Nama INDONESIA

Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), orang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.

Dalam JIAEA Volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations. Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia (nesos dalam bahasa Yunani berarti pulau). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis: the inhabitants of the Indian Archipelago or Malayan Archipelago would become respectively Indunesians or Malayunesians.

Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (Srilanka) dan Maldives (Maladewa). Lagi pula, kata Earl, bukankah bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini? Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.

Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago. Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah Indian Archipelago terlalu panjang dan membingungkan. Logan memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.

Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan: Mr. Earl suggests the ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of Malayunesian. I prefer the purely geographical term Indonesia, which is merely a shorter synonym for the Indian Islands or the Indian Archipelago. Ketika mengusulkan nama Indonesia agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama bangsa dan negara yang jumlah penduduknya peringkat keempat terbesar di muka bumi!

Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama Indonesia dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi. Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826-1905) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara ke tanah air kita tahun 1864 sampai 1880. Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah Indonesia di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah Indonesia itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch- Indie tahun 1918. Padahal Bastian mengambil istilah Indonesia itu dari tulisan-tulisan Logan.

Putra ibu pertiwi yang mula-mula menggunakan istilah Indonesia adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika di buang ke negeri Belanda tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau.

Makna Politis
Pada dasawarsa 1920-an, nama Indonesia yang merupakan istilah ilmiah dalam etnologi dan geografi itu diambil alih oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan tanah air kita, sehingga nama Indonesia akhirnya memiliki makna politis, yaitu identitas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan! Akibatnya pemerintah Belanda mulai curiga dan waspada terhadap pemakaian kata ciptaan Logan itu.
Pada tahun 1922 atas inisiatif Mohammad Hatta, seorang mahasiswa Handels Hoogeschool (Sekolah Tinggi Ekonomi) di Rotterdam, organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda (yang terbentuk tahun 1908 dengan nama Indische Vereeniging) berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging atau Perhimpoenan Indonesia. Majalah mereka, Hindia Poetra, berganti nama menjadi Indonesia Merdeka.

Bung Hatta menegaskan dalam tulisannya, Negara Indonesia Merdeka yang akan datang (de toekomstige vrije Indonesische staat) mustahil disebut Hindia Belanda. Juga tidak Hindia saja, sebab dapat menimbulkan kekeliruan dengan India yang asli. Bagi kami nama Indonesia menyatakan suatu tujuan politik (een politiek doel), karena melambangkan dan mencita-citakan suatu tanah air di masa depan, dan untuk mewujudkannya tiap orang Indonesia ( Indonesier) akan berusaha dengan segala tenaga dan kemampuannya.

Sementara itu, di tanah air Dr. Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club pada tahun 1924. Tahun itu juga Perserikatan Komunis Hindia berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Lalu pada tahun 1925 Jong Islamieten Bond membentuk kepanduan Nationaal Indonesische Padvinderij (Natipij) . Itulah tiga organisasi di tanah air yang mula-mula menggunakan nama Indonesia. Akhirnya nama Indonesia dinobatkan sebagai nama tanah air, bangsa dan bahasa kita pada Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia tanggal 28 Oktober 1928, yang kini kita sebut Sumpah Pemuda.

Pada bulan Agustus 1939 tiga orang anggota Volksraad (Dewan Rakyat; DPR zaman Belanda), Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho Purbohadidjojo, dan Sutardjo Kartohadikusumo, mengajukan mosi kepada Pemerintah Belanda agar nama Indonesia diresmikan sebagai pengganti nama Nederlandsch-Indie. Tetapi Belanda keras kepala sehingga mosi ini ditolak mentah-mentah.

Maka kehendak Allah pun berlaku. Dengan jatuhnya tanah air kita ke tangan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, lenyaplah nama Hindia Belanda untuk selama-lamanya. Lalu pada tanggal 17 Agustus 1945, atas berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa, lahirlah Republik Indonesia.

Monday, November 18, 2013

Pemuas Ekspektasi Manusia

Pemuas ekspektasi manusia.

Mungkin itu kebanyakan hal yang dilakukan oleh manusia lainnya untuk bertahan didalam lingkungannya.

Ekspektasi manusia terhadap dirinya dijadikan alasan untuk memotivasi dirinya. Kadang ekspektasi itu pula yang menjadi arah tujuan hidupnya.

Apakah manusia seperti itu tidak bisa memegang kendali atas hidupnya sendiri? Mungkin bisa tapi..... ah! mungkin sulit kalau harus dijabarkan dengan kata-kata.

Kasihan.. Kasihan kalau memang manusia seperti itu benar adanya.

Dan kasihannya lagi, manusia itu adalah SAYA.

#selftalk

Friday, March 15, 2013

Korelasi antara Pembantu dan Kekasih, buahahaha...



Entah bagaimana gw ketemu tulisan ini, nampaknya tulisan ini gw buat setahun yang lalu dan hilang saat laptop gw rusak dan gw rasa banyak tulisan gw yang ilang. Dan anehnya, kenapa yang ini doank yang selamat???haha...
Yasudalah, seenggak2nya ada yang selamat..
Dan karena blog-blogan gw ini minim sekali dengan isinya, jadi yaudah deh kita publish aja ya,huehehe...

Korelasi antara Pembantu dan Kekasih..
Buahahaha... 

Judul yg aneh! Mana bisa pembantu disamain sama kekasih rad??

Eiiits!tunggu dulu (*rady mencoba menjawab), ada korelasi bukan berarti pembantu sama kekasih itu disamakan ya, Cuma ada korelasi saja, ternyata kalau dipikir-pikir ada juga hubungannya looh, walaupun maksa,haha....

Berawal dari pembicaraan gw dengan teman yg bernama dede siy pecinta teh botol yang entah kenapa tiba2 ngomongin pembantu dan berujung ke arah sana :p 

Nah jadi korelasinya dimana? korelasi antara pembantu dan kekasih.
Korelasinya adalah nyari pembantu atau kekasih itu sama-sama susah! Ga percaya? Kalau soal kekasih ya semua orang juga tau lah ya, nyari itu emang susah (gw termasuk orang yg mengalami :’( ), kalau pembantu? Percayalah, itu juga sama susahnya, gw aja pernah harus nyari kekampung-kampung untuk nyari orang yang bisa dijadiin pembantu dirumah, karena udah ga dipungkiri lagi pembantu itu udah menjadi salah satu orang penting dalam kehidupan rumah tangga modern saat ini,hehe...

Saat pembantu/kekasih pergi pasti kita akan mencari penggantinya, dan untuk mencari penggantinya kita pasti akan butuh waktu dan seseorang yang baru bukan? 

Kenapa butuh waktu? Ya karena untuk mencari pengganti seperti dia atau better dari dia itu pasti butuh waktu lah..

Kenapa harus ada seseorang yang baru? Ya karena kalau ga ada seseorang yang baru lo ma siapa???haha...

Dan biasanya seiring  berjalannya waktu, lo tetep ga menemukan seseorang yang baru itu, biasany manusia cenderung akan kembali ke “orang yg lama” dengan menawarkan benefit yang lebih oke..

Ada 2 kemungkinan yang menyebabkan orang melakukan itu.
Pertama, ga ada lagi yang mau sama lo lagi selain pembantu/kekasih lo itu, atau lo udah desperate banget ga dapet-dapet penggantinya. Karena hal itu dengan berbagai macam jurus dan dan ribuan alasan lo kembali mendekatinya dengan memberikan beberapa “benefit” yang lebih ya mungkin dengan gaji yg lebih besar atau dengan janji-janji manis lainnya :p . Tapi kalau lo melakukan hal ini, berarti secara ga langsung atau langsung kali ya lo menganggap dia dengan pemikiran “yaudalah, daripada ga ada yang lain lagi” “yaudalah, daripada rumah gw berantakan” “yaudalah, dari pada gw kesepian” .

Kedua, ya lo emang merasa kalau dia memang “the one”. The one yg paling rapi ngeberesin rumah lo! The one yang paling mengerti lo dan kebutuhan lo!  Karena hal itu jadi lo sadar akan kesalahan yang udah lo lakukan, jadi ya lo kembali berusaha untuk menggaetnya lagi. 

Kalau lo ingin melakukan dua kemungkinan di atas, coba dipikir-pikir lagi deh. Inget-inget lagi kenapa lo pernah akhirnya memutuskan hubungan, remember the person don’t just remember the memories. Inget lagi siy orang itu, pantes ga dia?cocok ga dia? Jangan terbuai dengan kenangan manis yang pernah kalian lakukan aja, kalaupun mau mengingat memori yang pernah kalian lakukan jangan hanya inget yang manis, inget juga donk yang buruk-buruknya, inget-inget dari dua sisi biar lo bisa mengambil keputusan yang objektif. Ga hanya pakai perasaan, kadang akal juga harus digunakan dalam menentukan keputusan, karena itulah kelebihan manusia dibanding makhluk hidup lain, tak hanya memiliki perasaan tapi juga memiliki akal,hehe...

Kita gamau kan mengulangi kesalahan yang sama di masa lalu? Ada baiknya kita belajar dari masa lalu itu, supaya ga terjebak kesalahan yang sama kan :)

Nyari pembantu dan kekasih ini punya konsep yang sama siy dengan kata-kata yg sering digunakan anak-anak muda galau jaman sekarang, yaitu MOVE ON..

An easy words to say but hard to do..

Hayo-hayooo ada kan ternyata korelasi antara pembantu dan kekasih walaupun sangat memaksa,huahahaha... :)))))))

Sendiri itu terkadang menyenangkan...

Sendiri itu terkadang menyenangkan

Ini bukan tulisan pembenaran buat gw yang jomblo ya? Ya walaupun gw emang cukup lama sendiri dan sering mencari banyak pembenaran untuk menepis kejombloan gw (*nangis dipojokan :’( )

Huuush! Ga usah ngomongin kejombloan gw... *loh? Hahaha...

Balik lagi ke sendiri itu terkadang menyenangkan, kenapa gw menggunakan terkadang? Ya karena kalau selalu sendiri itu tidak menyenangkan kan? Buat kalian yag jomblo pasti tau sedihnya sendirian kan? (*lagi2 tersepet oleh kata2 sendiri *nangis dipojokan lagi) Ada waktunya lo mau berbagi, bertemu, bersosialisasi dan lain-lain dengan orang lain. Tapi, bukan berarti selalu bersama orang lain itu sudah pasti menyenangkan juga kalau menurut gw, orang kadang memiliki keinginan untuk sendiri untuk suatu tujuan tertentu. Tujuan itu macem-macem, ada yang hanya ingin menghilang dari rutinitas, ada juga yang entah kenapa memang ingin sendiri i just want to be freeman right now! Dan lain-lain.

Masalahnya adalah kadang orang yang sedang ingin sendiri itu suka di judge kesepian ya ga? Atau pathetic lah (c/o: kasian amat siy lo jalan-jalan sendiri) atau diledeklah (c/o: huahahahaha, nasib orang jomblo susah juga ya), sehingga sering urung melakukan kegiatan sendirian. Padahal orang melakukan kegiatan sendiri itu ga semuanya memang karena keadaan, itu kan juga pilihan orang membutuhkan waktu sendiri. Ya walaupun ga bisa dipungkiri, mungkin keadaan memiliki presentase faktor yang besar dari melakukan kegiatan sendiri itu,haha. But! Hey, ga semuanya karena keadaan kan? Kita yang memilih untuk sendiri, dan gw yakin orang ngeledek itu pasti akan mengalami hal yang namanya butuh sendiri, dan gw gatau deh saat itu apakah dia bisa meledek dirinya sendiri atau nggak :p. Remember guys! Aloneness isn’t loneliness. Lo sendiri bukan berarti lo itu kesepian, its a different things!

Beberapa keuntungan waktu sendiri menurut gw...

Sometimes people need times alone,just to remind who they are. Kesendirian tidak selamanya buruk ko, dengan kesendirian kadang orang jadi berpikir segala sesuatu tentang dirinya sendiri baik atau buruknya. Hidup tu bagaimana cara lo menguasai diri lo, mengerti diri lo! Dengan lo mengerti diri sendiri,lo jadi tau your passion, you know your purpose of life, and then you will get the happiness in your life. Cuma yaitu kalau sudah tau apa baik buruknya diri kita, apa passion kita jangan didiemin aja dan seakan tak ada apa-apa. Buang-buang waktu donk waktu yang lo gunakan untuk berpikir? Ada baiknya lo mulai berpikir untuk memperbaiki keburukan lo dan mengembangkan kebaikan lo trus cari cara melakukan passion lo. Tapi,jangan hanya dipikirkan dilaksanakan jugaaaaak! (itu yang paling susah,haha). Understand yourself more and more and moreee....

Terkadang sendiri itu bisa memberikan kita banyak ilham untuk melakukan sesuatu. Buktinya banyak orang yang tenang setelah bershower di kamar mandi sendirian (kalau kata @poconggg,haha), orang menemukan ide untuk sesuatu setelah jalan-jalan sendiri di taman atau bahkan BAB di kamar mandi sendirian (yaiyalaaaaaaa!!!masa lo mau BAB bareng-bareng,huahahaha) dan lain-lain.

Me myself and i. Orang membutuhkan sendiri karena memang butuh sendiri, untuk menenangkan diri dari segala rutinitas kegiatan dan lain-lain. Menikmati waktu me, myself and i itu sangatlah nikmat. Dunia seakan hanya milik lo, ga perlu berbagi dan ga perlu memikirkan orang lain, karena lo emang spent waktu lo saat itu untuk diri lo sendiri. Terlihat egois? Memang! Manusia kan memang makhluk egois, dan itu ga bisa dihilangkan menurut gw, tapi bisanya diredam, ga selalu egois jadinya,hehe. Hal ini terbukti dapat menyenangkan hati orang dan menekan angka keributan rumah tangga loh (sok tau :p), contoh kegiatan: seperti suami yang tiba-tiba ngasih uang dan voucher untuk bersenang-senang seharian untuk istrinya, tanpa perlu memikirkan masalah rumah tangga, anak-anak dan lain-lainnya, hanya untuk ke salon, belanja dan melakukan hal kesukaan dia hari itu. Bayangkan perasaan sang istri? Wuih!pasti makin cinta sama suami,he. Hal-hal seperti itu berarti memang dibutuhkan kan? Waktu yang hanya untuk diri sendiri :p

Saat sendiri, lo lebih peka terhadap keadaan disekitar lo. Lo jadi punya waktu untuk mengobeservasi sekitar lo, dan lo lebih berpikir banyak mengenai hasil observasi itu. Dan lo akan menyadari sesuatu yang baru atau bahkan yang menarik dari lingkungan lo,he. Bukan berarti saat lo bersama orang lain lo ga peka terhadap lingkungan lo juga sih, Cuma saat lo bersama orang lain lo pasti akan memiliki fokus yang terbagi ke teman seperjalanan lo sehingga akan ada hal-hal yang miss dari pengamatan. Apalagi, kalau jalannya sama pacar sendiri, duh! Gw yakin deh, lingkungan ga akan dianggap apa-apa, karena dunia sudah dianggap milik berdua #eciyeeee,haha..

Nah! Sekian omongan sok tau gw mengenai sendiri, dan ini hanya pendapat gw ya, mungkin banyak hal yang bisa dieksplore mengenai kesendirian ini tapi gw mentok mikirinnya cuma sampe disini, maklum! Impulsive nulis ini malem-malem setengah sadar,he. Jadi, ga salah kalau menurut gw kalau manusia membutuhkan waktu sendiri, sendiri itu terkadang menyenangkan ko, ga percaya? Coba lo spent waktu khusus untuk diri lo sendiri, coba untuk mengerti dirilo sendiri, memikirkan apa yang lo mau dan lain-lain yang bisa lo lakukan dalam kesendirian, dan gw rasa sesekali lo pasti membutuhkan itu. Tapi tetep, bukan berarti selalu sendiri itu baik ya, bersosialisasi dan berkumpul dengan orang lain itu lebih baik dan lo membutuhkan sosialisasi dengan sesama juga, karena kenapa? Karena manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial, ga bisa hidup tanpa manusia lainnya kan,hehe.

Sunday, December 4, 2011

Broken Strings

Gatau kenapa, gw suka banget dengan lagu ini sekarang-sekarang ini.... :)

Broken Strings lyrics
Songwriters: Morrison, James; Smith, Fraser T; Woodford, Nina Sofia;

Let me hold you for the last time
It's the last chance to feel again
But you broke me, now I can't feel anything

When I love you and so untrue
I can't even convince myself
When I'm speaking it's the voice of someone else

Oh, it tears me up
I tried to hold on but it hurts too much
I tried to forgive but it's not enough
To make it all okay

You can't play our broken strings
You can't feel anything
That your heart don't want to feel
I can't tell you something that ain't real

Oh, the truth hurts and lies worse
How can I give anymore
When I love you a little less than before?

Oh, what are we doing?
We are turning into dust
Playing house in the ruins of us

Running back through the fire
When there's nothing left to say
It's like chasing the very last train
When it's too late, too late

Oh, it tears me up
I tried to hold on but it hurts too much
I tried to forgive but it's not enough
To make it all okay

You can't play our broken strings
You can't feel anything
That your heart don't want to feel
I can't tell you something that ain't real

Oh, the truth hurts and lies worse
How can I give anymore
When I love you a little less than before?

But we're running through the fire
When there's nothing left to say
It's like chasing the very last train
When we both know it's too late, too late

You can't play our broken strings
You can't feel anything
That your heart don't want to feel
I can't tell you something that ain't real

Oh, the truth hurts and lies worse
So how can I give anymore
When I love you a little less than before?
Oh, you know that I love you a little less than before

Let me hold you for the last time
It's the last chance to feel again



Liriknya oke bukan? :p

Sunday, November 27, 2011

If I can Turn Back Time


Kalimat “If I Can Turn Back Time” mungkin sering banget terbersit di kehidupan setiap orang. Lo dan gw mungkin salah satunya,hehe. Kalimat ini entah kenapa sangat sering bergema di kepala gw. Semenjak gw berubah status dari yang bernama mahasiswa menjadi pengangguran (hiks.. :( ), dimana waktu bebas yang gw miliki sangatlah banyak, jauh lebih banyak dari orang kebanyakan yang sedang menjalankan rutinitas kuliah ato kerja (karena hal ini gw sering pamer ketemen gw kalau gw sering santai-santai sedangkan mereka harus kerja,haha :D )

Waktu luang yang banyak ini sering gw gunakan untuk berpikir kembali soal kehidupan gw. Bicara tentang kehidupan, banyak banget perubahan yang gw lakukan semenjak berubah “status” itu. Belakangan ini gw suka banget baca buku, jalan-jalan sendiri ke berbagai tempat, blogwalking di internet nyari-nyari inspirasi tentang apapun, gw mecoba nge-blog yang kata orang-orang itu menyenangkan (dan gw sekarang mencoba menyelami kesenangan yang dimaksud itu J ), dan yang paling sering gw lakukan adalah bengong mikirin kehidupan gw yang lalu-lalu :p (bukan yg jorok-jorok ko!! Sueeeeer!!! Haha )

Pikiran tentang masa lalu itu yang terkadang mulai bikin otak ini berimajinasi liar (bukan liar dalam artian jorok ya,he) . Manusia itu kan adalah makhluk yang mudah terjebak pada dunia fana. Kita merasa senang memikirkan segalakejadian di masa lalu dengan memperkirakan atau mendesain berbagai skenario dalam otak kalau kita melakukan  hal yang berbeda dulu itu, apa yang akan terjadi ya? Gw bakal jadi apa ya? Dan banyak skenario-skenario lain yang mulai kita bikin dalam otak. Hasil skenario otak kita yang menghasilkan imajinasi yang memiliki hasil lebih baik dari realita itu yang bikin kita mulai menyesali segala perbuatan kita. Duh! Kenapa dulu gw ga gitu aja ya? Coba dulu gw begini/begitu? Coba gw berani maju nyatain cinta ke dy? (ups! Yang ini curcol siy,haha). Penyesalan itu semakin lama semakin besar, dan ga jarang orang yang bener-bener terganggu dengan penyesalan itu.

But, hey! Life must go on right? Kita gabisa selamanya terjebak dalam penyesalan  masa lalu, adakalanya kita membiarkan masa lalu itu apa adanya, menarik pelajaran darinya, membuat diri kita lebih baik dari segala pelajaran itu, bukan malah menyesali dan meratapi semua kejadian di masa lalu. Hidup udah sulit kawan! Jangan kita persulit dengan menyesali segala kejadian masa lalu, hehe.

Yuk ah!mulai saat ini berusaha tidak jadi pribadi yang selalu memikirkan kata-kata “ if i can turn back time” dan meratapi kejadian masa lalu. Jangan jadi pribadi yang terjebak dalam dunia fana, karena kita hidup pada realita kawan.

Tuesday, September 13, 2011

Sedikit Pencerahan tentang PelaCur

Judulnya sarkas amat ya? maksudnya pelacur itu adalah pelayan curhat :p. Diawali dari beberapa bulan lalu, gw dapet suatu artikel dari temen gw yang bernama ibam. Artikel dari suatu situs apa gw juga lupa (*he) yang berjudul “Kutukan Dukun Curhat”. Jadi gw bakal cerita sedikit mengenai hal ini. Walaupun disini gw terkesan sok tau, ga juga sebenernya, gw Cuma mendapatkan pencerahan dari artikel ini dan ingin mencoba menyampaikan,he. (nb: sebenernya gw jg pernah jadi cowok yang mengalami juga,haha)

Sedikit kilasan mengenai artikel itu. Intinya gini, seorang cowok yang berharap mendapatkan seorang cewek dengan metode pendekatan sebagai pelayan curhat nya, hal itu ga akan berhasil!!!why?simple, karena cewek adalah seorang makhluk social yg entah kenapa mayoritas dari mereka adalah makhluk komunal sangat suka sekali berkumpul, bercerita dan mendapatkan support dari sekeliling mereka. Karena alasan ini juga kenapa cewek2 suka membentuk geng2 kecil yang kemana2 barengan muluu (yah!liat aja kyk contoh sinetron2 di Indonesia,he). Nah!lanjut lg, saat seseorang cowok udah masuk kedalam lingkungan itu, yang berdasarkan artikel itu bernama “support circle”, cowok sudah terlihat sebagai sosok yang tidak menarik untuk menjalin hubungan romansa. Kalau di film FRIENDS season 1 episode berapa belas gitu, ini namanya “friends zone” hehe.

Kenapa?ya karena anggota support circle para wanita cantik diluar sana adalah wanita, jadi ga heran kalo dipikiran mereka lo yang notabene adalah cowok juga dianggap sebagai wanita oleh mereka, dan ga mungkin donk wanita mau menjalin hubungan romansa dengan “wanita” juga?ya walopun ad bbrapa kasus siy,hehe.

Gasalah emang kalo sebagai cowok pengen terlihat sebagai pahlawan wiseman ato apapun lah didepan teman wanita kita, gasalah!sangat gasalah!malah kalo gw pikir kita sebagai teman harus jadi pahlawan untuk masing2 kita dan temen kita. Tapi, beda halnya kalo lo bertujuan menjadi pahlawan curhat demi menggaet seorang wanita. Menempatkan diri sebagai pelacur dy, selalu ada buat dy kalo ingin bercerita, sambil berharap2 “duh kapan si dy putus?”kapan lo bisa ngeliat gw sebagai cowok yang pantes buat lo?” dan dalam hati berteriak..”woi!buka mata donk, cowok itu udh ga pantes buat lo?gw bisa memperlakukan lo lebih baik” dan bla bla bla. Menurut gw hal itu ga akan berhasil kawan.

Ga percaya?untuk temen2 deket gw, kalian boleh melihat gw sebagai contoh,mungkin kalian tau kisah-kisah gw yang menyebabkan gw jomblo sampe sekarang,haha. Ato ga coba tanya sekeliling lo, temen-temen lo yang punya predikat tempat curhat para wanita, adakah temen curhatny yg nempel ke dy?sepengalaman gw mengalami dan melihat dari temen2 gw, ga ada yg pernah berhasil kawan kalaupun ada pasti sangat sedikit dengan persentase yang kecil.

Jadi buat para cowok yang merasa senang dengan predikatnya sebagai pelayan curhat ato apapun, waspada teman! Kalo lo jadi pelacurnya sambil berharap dy akan berpaling ke lo, kayaknya lo harus minimalisir harapan lo atau bahkan kalo bisa hilangkan aja,he.

Dan pertanyaannya adalah, gimana caranya biar ga masuk support circle mereka?gmana kita bisa deket sama wanita itu tapi ga keseret ke dalam lingkungan support circle itu?batasan kita deket tapi ga masuk support circle itu apa?percaya lah teman, kalau gw udah tau jawabannya, gw ga akan jomblo sampai sekarang,hahahahaha :))))

Yuk ah sekian aja, maaf kalo terkesan sok tau ya, hehe..