Sunday, November 27, 2011

If I can Turn Back Time


Kalimat “If I Can Turn Back Time” mungkin sering banget terbersit di kehidupan setiap orang. Lo dan gw mungkin salah satunya,hehe. Kalimat ini entah kenapa sangat sering bergema di kepala gw. Semenjak gw berubah status dari yang bernama mahasiswa menjadi pengangguran (hiks.. :( ), dimana waktu bebas yang gw miliki sangatlah banyak, jauh lebih banyak dari orang kebanyakan yang sedang menjalankan rutinitas kuliah ato kerja (karena hal ini gw sering pamer ketemen gw kalau gw sering santai-santai sedangkan mereka harus kerja,haha :D )

Waktu luang yang banyak ini sering gw gunakan untuk berpikir kembali soal kehidupan gw. Bicara tentang kehidupan, banyak banget perubahan yang gw lakukan semenjak berubah “status” itu. Belakangan ini gw suka banget baca buku, jalan-jalan sendiri ke berbagai tempat, blogwalking di internet nyari-nyari inspirasi tentang apapun, gw mecoba nge-blog yang kata orang-orang itu menyenangkan (dan gw sekarang mencoba menyelami kesenangan yang dimaksud itu J ), dan yang paling sering gw lakukan adalah bengong mikirin kehidupan gw yang lalu-lalu :p (bukan yg jorok-jorok ko!! Sueeeeer!!! Haha )

Pikiran tentang masa lalu itu yang terkadang mulai bikin otak ini berimajinasi liar (bukan liar dalam artian jorok ya,he) . Manusia itu kan adalah makhluk yang mudah terjebak pada dunia fana. Kita merasa senang memikirkan segalakejadian di masa lalu dengan memperkirakan atau mendesain berbagai skenario dalam otak kalau kita melakukan  hal yang berbeda dulu itu, apa yang akan terjadi ya? Gw bakal jadi apa ya? Dan banyak skenario-skenario lain yang mulai kita bikin dalam otak. Hasil skenario otak kita yang menghasilkan imajinasi yang memiliki hasil lebih baik dari realita itu yang bikin kita mulai menyesali segala perbuatan kita. Duh! Kenapa dulu gw ga gitu aja ya? Coba dulu gw begini/begitu? Coba gw berani maju nyatain cinta ke dy? (ups! Yang ini curcol siy,haha). Penyesalan itu semakin lama semakin besar, dan ga jarang orang yang bener-bener terganggu dengan penyesalan itu.

But, hey! Life must go on right? Kita gabisa selamanya terjebak dalam penyesalan  masa lalu, adakalanya kita membiarkan masa lalu itu apa adanya, menarik pelajaran darinya, membuat diri kita lebih baik dari segala pelajaran itu, bukan malah menyesali dan meratapi semua kejadian di masa lalu. Hidup udah sulit kawan! Jangan kita persulit dengan menyesali segala kejadian masa lalu, hehe.

Yuk ah!mulai saat ini berusaha tidak jadi pribadi yang selalu memikirkan kata-kata “ if i can turn back time” dan meratapi kejadian masa lalu. Jangan jadi pribadi yang terjebak dalam dunia fana, karena kita hidup pada realita kawan.